Berita

Kapolda Jatim Tegaskan Kepatuhan Perguruan Silat terhadap Maklumat Aman Suro 2025 Jelang Suroan dan Suran Agung

Surabaya — Kapolda Jawa Timur Irjen Pol. Drs. Nanang Avianto, M.Si mengimbau seluruh perguruan silat yang akan memperingati Suroan dan Suran Agung agar mematuhi Maklumat Operasi Aman Suro 2025. Imbauan tersebut disampaikan dalam pengukuhan Satuan Tugas Pengamanan (Satgas PAM) Sentot Prawirodirdjo di Madiun, sebagai bagian dari langkah preventif menjaga keamanan dan ketertiban selama peringatan tahunan tersebut.

Maklumat Aman Suro 2025 mengatur berbagai ketentuan yang wajib ditaati peserta, mulai dari larangan penggunaan atribut perguruan saat keberangkatan dan kepulangan, hingga kewajiban menggunakan kendaraan roda empat (R4) tertutup selama perjalanan. Penggunaan kendaraan roda dua (R2) secara tegas dilarang dan akan dikembalikan ke daerah asal jika melanggar.

“Maklumat ini dibuat bukan untuk membatasi, tetapi untuk menjaga kondusivitas dan keselamatan seluruh peserta. Kami harap semua pihak dari jajaran perguruan silat memahami dan menaati aturan yang sudah ditetapkan,” ujar Irjen Pol Nanang.

Selain itu, peserta juga diwajibkan mematuhi jam keberangkatan, menggunakan kendaraan tanpa pengeras suara, dan mematuhi lokasi parkir yang telah ditentukan. Para petugas pengamanan internal perguruan pun diwajibkan berkoordinasi dengan petugas Polri, serta menyerahkan data peserta yang akan mengikuti pengesahan dan kegiatan Suran Agung.

Tiga lokasi makam yang biasanya menjadi titik ziarah, yaitu Makam Pilangbango, Sarean, dan Nila, juga akan ditutup selama kegiatan berlangsung untuk mencegah potensi kerumunan yang berisiko menimbulkan gangguan keamanan.

Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Jules Abraham Abast, menyatakan bahwa pengamanan akan dilakukan secara menyeluruh oleh Polda Jatim bersama jajaran Polres, Polresta, dan Polrestabes. “Kami akan lakukan penyekatan di pintu-pintu masuk Kota Madiun serta jalan-jalan alternatif. Ini untuk mengantisipasi massa yang datang tidak sesuai prosedur,” tegasnya.

Kepala Biro Operasi Polda Jatim, Kombes Pol Jimmy Agustinus Anes, menambahkan bahwa pihaknya telah menggelar Latihan Pra Operasi (Latpraops) sebagai bentuk kesiapan menghadapi agenda tahunan tersebut. Selain itu, kegiatan cipta kondisi dan patroli rutin telah ditingkatkan sejak jauh hari.

“Kami mulai perketat pengamanan dari H-2, dan akan lebih intensif lagi pada H-1 dan hari-H. Termasuk pemantauan pada titik-titik rawan yang berpotensi menjadi lokasi konflik,” jelas Jimmy.

Sebagai bentuk pengawasan tambahan, komitmen “Tamu Wajib Lapor” juga kembali diberlakukan. Pihak Polda Jatim menggandeng elemen RT dan RW untuk turut menjaga keamanan wilayahnya masing-masing dengan mendata setiap tamu yang datang.

“Keamanan adalah kebutuhan dasar dan tanggung jawab kita bersama. Mari kita wujudkan Madiun yang aman dan nyaman selama peringatan Suroan dan Suran Agung,” tutup Kombes Pol Jimmy.

Dengan pendekatan persuasif namun tegas ini, Polda Jatim berharap seluruh kegiatan Suroan dan Suran Agung 2025 dapat berjalan dengan damai, tertib, dan tanpa insiden yang mencoreng nama baik perguruan maupun daerah.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button