Mbak Wali: Kota Kediri Jangan Hanya Baik di Atas Kertas, OPD Harus Jadi Teladan Antikorupsi

Kediri — Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati menegaskan komitmennya dalam membangun pemerintahan yang bersih dan berintegritas. Hal itu disampaikan dalam acara Sosialisasi Antikorupsi bertajuk Upaya Peningkatan Capaian Indeks Monitoring Controlling Surveillance For Prevention (MCSP) dan Survei Penilaian Integritas (SPI) Tahun 2025, yang digelar di Ruang Kilisuci Grand Surya Hotel Kediri, Selasa (1/7/2025).
Dalam acara yang dihadiri Wakil Wali Kota Qowimuddin Thoha dan jajaran pejabat Pemerintah Kota Kediri tersebut, Mbak Wali menyoroti bahwa isu korupsi bukan hanya soal pelanggaran hukum, tetapi menyangkut budaya, sistem, dan mentalitas. Ia menekankan bahwa capaian indeks MCSP dan SPI bukan sekadar angka, melainkan cermin besar yang menunjukkan sejauh mana tata kelola pemerintahan berjalan secara transparan, akuntabel, dan berkomitmen menjaga kepercayaan masyarakat.
“Angka capaian MCSP itu bukan hanya skor, tapi ukuran seberapa transparan kita dalam mengambil keputusan, seberapa akuntabel proses pelayanan publik, dan seberapa kuat komitmen kita menjaga integritas,” ujar Vinanda. Ia menambahkan, indeks tersebut menjadi indikator kualitas tata kelola dan integritas birokrasi yang seharusnya menjadi kebanggaan jika diraih melalui kerja nyata.
Mbak Wali juga menjelaskan pentingnya SPI sebagai tolok ukur persepsi masyarakat terhadap pelayanan publik. Menurutnya, angka dalam survei itu adalah bentuk suara masyarakat, apakah mereka merasa dilayani dengan jujur dan adil atau masih melihat celah-celah penyimpangan. “Ini adalah alarm sekaligus bahan introspeksi kita semua,” tegasnya.
Lebih jauh, Wali Kota termuda ini menegaskan bahwa integritas bukan hanya slogan, tetapi fondasi dari pemerintahan yang kuat. Ia menekankan bahwa tata kelola yang bersih dan profesional merupakan kunci menuju Kota Kediri yang dipercaya dan dicintai masyarakat. Hal ini juga sejalan dengan misi keempat Pemerintah Kota Kediri, yakni membangun tata kelola yang bersih, inovatif, responsif, dan berintegritas.
“Saya tidak ingin Kota Kediri hanya terlihat baik di atas kertas. Saya ingin Kota Kediri benar-benar bermartabat di hati masyarakat. Maka dari itu, jangan hanya bicara tentang antikorupsi, tapi mari kita mulai dari tindakan sehari-hari. Dari ruang kerja kita masing-masing, dari keputusan-keputusan kecil yang mencerminkan integritas,” tutur Vinanda mengakhiri sambutannya.
Sosialisasi ini ditutup dengan penandatanganan Pakta Integritas oleh Sekretaris Daerah, para Asisten, Staf Ahli, Kepala OPD, Camat se-Kota Kediri, serta Direktur BUMD dan BLUD. Penandatanganan ini disaksikan langsung oleh Wali Kota dan Wakil Wali Kota sebagai bentuk komitmen bersama dalam membangun pemerintahan yang bebas dari praktik korupsi.
Acara ini juga dihadiri oleh Sekda Kota Kediri Bagus Alit, dua narasumber dari KPK yakni Fachruddin Putra dan Sukardi Arifin dari Direktorat Monitoring Deputi Pencegahan dan Monitoring, serta Chairman Airlangga Institute for Learning and Growth (AILG), Eko Supeno. Seluruh peserta berkomitmen menjadikan momen ini sebagai titik tolak untuk memperkuat budaya integritas di seluruh lini pemerintahan Kota Kediri.




