Mojokerto — Tim Raimas Sat Samapta Polres Mojokerto berhasil mengamankan tiga pemuda yang diduga hendak melakukan pesta sabu saat melintas di Jalan Raya Dusun Swideng, Desa Tawangsari, Kecamatan Trowulan, pada Jumat malam (4/7/2025). Ketiga pelaku tertangkap tangan membawa narkotika jenis sabu beserta alat hisapnya.
Kasat Samapta Polres Mojokerto, Iptu Yunus Fahrizal, mengungkapkan bahwa para pelaku berinisial laki-laki, terdiri dari dua warga asal Kelurahan Meri, Kecamatan Kranggan, Kota Mojokerto, dan satu lagi warga Desa Panggih, Kecamatan Trowulan. Ketiganya diamankan saat melintas dengan satu sepeda motor.
Penangkapan dilakukan sekitar pukul 20.30 WIB dalam kegiatan patroli gabungan antara Unit Turjawali Sat Samapta dan personel Polsek Trowulan. Patroli ini dilaksanakan dalam rangka penyekatan antisipasi konvoi kelompok perguruan silat di perbatasan Mojokerto–Jombang.
“Pada saat patroli, kami melihat tiga pemuda berboncengan dengan gelagat mencurigakan. Mereka terlihat gugup dan panik saat melihat petugas. Karena itu kami hentikan dan lakukan pemeriksaan,” jelas Iptu Yunus.
Dari hasil pemeriksaan, petugas menemukan satu klip sabu-sabu dalam tas selempang milik salah satu pelaku. Selain itu, ditemukan pula alat hisap sabu (bong) dan dua plastik klip kosong, yang mengindikasikan rencana pesta sabu yang akan dilakukan.
Saat diinterogasi singkat di lokasi, para pelaku mengakui bahwa mereka memang hendak mengonsumsi sabu bersama. Polisi pun langsung mengamankan ketiganya beserta sejumlah barang bukti ke Satuan Reserse Narkoba (Satresnarkoba) Polres Mojokerto untuk proses hukum lebih lanjut.
“Selain sabu dan alat hisap, kami juga amankan empat unit smartphone serta sepeda motor yang digunakan pelaku. Saat ini, seluruhnya sudah kami serahkan ke Satresnarkoba untuk pendalaman dan proses lanjutan,” imbuh Iptu Yunus.
Keberhasilan ini menjadi bukti komitmen Polres Mojokerto dalam menjaga situasi kamtibmas, khususnya saat momen rawan seperti jelang Suran Agung. Pihak kepolisian juga mengimbau masyarakat agar tidak ragu melaporkan aktivitas mencurigakan di lingkungan mereka demi menjaga wilayah Mojokerto bebas dari narkoba.
