Ngopi Bareng Sopir Truk, Polres Pelabuhan Tanjungperak Gaungkan Kesadaran Kolektif Jelang Operasi Patuh 2025

TANJUNGPERAK — Suasana akrab dan penuh kehangatan menyelimuti Warung Kopi Buffer Truk di kawasan Pelabuhan Tanjungperak, Surabaya, Sabtu (12/7/2025). Belasan sopir truk ekspedisi tampak berkumpul, bukan hanya untuk melepas lelah, melainkan menghadiri acara “Ngopi Bareng Polantas” bersama jajaran Satlantas Polres Pelabuhan Tanjungperak Polda Jatim.
Kegiatan ini menjadi bagian dari program bertajuk Polantas Menyapa Bersama Menuju Indonesia Zero Over Dimensi dan Over Loading (ODOL), yang dipimpin langsung oleh Kasat Lantas Polres Pelabuhan Tanjungperak, AKP Imam Sayfudin Rodji. Dalam suasana santai, AKP Imam bersama para Kanit dan anggota Satlantas berdialog terbuka dengan para sopir, menjembatani komunikasi antara petugas dan para pengemudi yang menjadi ujung tombak distribusi logistik nasional.
AKP Imam menegaskan bahwa kegiatan ini bukan semata penegakan hukum, melainkan pendekatan humanis yang mengedepankan edukasi serta dialog. “Kami ingin membangun komunikasi yang efektif, mempererat hubungan, dan berdiskusi langsung dengan para driver. Ini tentang kesadaran kolektif, bukan sekadar penertiban,” ujar AKP Imam.
Dalam kesempatan itu, disampaikan dua agenda utama. Pertama, kampanye Zero Over Dimensi dan Over Loading (ODOL), yang menjadi perhatian serius karena banyaknya kecelakaan dan kerusakan jalan akibat kendaraan yang melebihi batas dimensi atau beban angkut. Para sopir diajak memahami pentingnya menjaga spesifikasi kendaraan agar tetap aman dan sesuai aturan.
Agenda kedua adalah sosialisasi Operasi Patuh Semeru 2025 yang akan digelar secara serentak mulai 14 Juli mendatang. Dalam kegiatan ini, para sopir diingatkan untuk menyiapkan kelengkapan surat-surat kendaraan dan lebih disiplin dalam mematuhi rambu lalu lintas serta aturan keselamatan berkendara.
“Kami sampaikan lebih awal agar para sopir punya waktu untuk mengecek kelengkapan kendaraan dan kesiapan mereka. Tujuan utama operasi ini bukan semata menindak, tetapi menekan angka pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas,” jelas AKP Imam.
Respon dari para sopir truk pun sangat positif. Mereka mengapresiasi kesempatan untuk berdialog langsung dengan aparat dan menyampaikan berbagai kendala yang mereka hadapi di lapangan, mulai dari persoalan muatan hingga tekanan operasional logistik.
Kegiatan ini diharapkan dapat melahirkan sinergi yang lebih kuat antara aparat kepolisian dan komunitas sopir. Dengan komunikasi terbuka dan edukasi berkelanjutan, Polres Pelabuhan Tanjungperak berharap kesadaran tertib berlalu lintas dapat tumbuh dari kesadaran pribadi, bukan karena tekanan atau ketakutan akan razia.
“Dengan adanya dialog seperti ini, kami harap kesadaran untuk tertib berlalu lintas tumbuh dari diri sendiri, bukan karena takut ada petugas. Ini demi keselamatan kita bersama,” pungkas AKP Imam.




