Lima WBP Lapas Kediri Ikuti Perkemahan Nasionalisme, Bentuk Karakter Menuju Reintegrasi Sosial

Kediri, 21 Juli 2025 — Lima Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) dari Lapas Kelas IIA Kediri turut ambil bagian dalam kegiatan Perkemahan Satya Dharma Bakti Pemasyarakatan 2025 yang digelar di Lapas Kelas I Surabaya. Kegiatan ini menjadi ajang penting dalam pembinaan nasionalisme dan karakter bagi para WBP, melalui metode penguatan mental dan disiplin selama tiga hari pelaksanaan.
Perkemahan tersebut diikuti oleh seluruh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemasyarakatan se-Jawa Timur, dengan masing-masing UPT mengirimkan lima WBP terpilih. Acara dibuka secara resmi oleh Kalapas Kelas I Malang, Teguh Pamuji, yang bertindak sebagai Inspektur Upacara. Simbolisasi pembukaan ditandai dengan pemukulan gong, disaksikan oleh para kepala UPT Pemasyarakatan se-Jatim.
Kalapas Kediri, Solichin, menyampaikan bahwa kelima WBP yang dikirim merupakan hasil seleksi ketat dan telah melalui pelatihan khusus sebelumnya. “Mereka adalah peserta terbaik yang siap menerima nilai-nilai pembinaan. Lewat kegiatan ini, kami ingin membentuk pribadi mereka agar lebih positif dan siap kembali ke masyarakat,” ujar Solichin usai upacara pembukaan.
Ia menambahkan bahwa pembinaan dalam bentuk perkemahan ini tidak hanya menanamkan nilai nasionalisme, tetapi juga melatih tanggung jawab, kemandirian, dan kedisiplinan. Nilai-nilai tersebut menjadi bekal penting bagi WBP dalam proses reintegrasi sosial setelah menyelesaikan masa pidananya. Selama kegiatan, para peserta didampingi langsung oleh petugas pembinaan dari masing-masing UPT.
Adapun rangkaian kegiatan perkemahan meliputi latihan baris-berbaris, kegiatan outbound, pentas seni, dan berbagai permainan edukatif yang dirancang untuk membangun karakter dan kebersamaan antar WBP. Kegiatan tersebut dirancang secara sistematis agar para peserta mampu mengembangkan rasa percaya diri, solidaritas, serta sikap kooperatif.
Dalam arahannya, Teguh Pamuji menegaskan bahwa perkemahan ini bukan sekadar kegiatan seremonial, melainkan bagian dari strategi pembinaan integral yang dijalankan seluruh UPT Pemasyarakatan di Jawa Timur. Ia berharap para WBP mampu menyerap nilai-nilai positif yang diberikan dan menjadikannya bagian dari perubahan perilaku ke arah lebih baik.
Partisipasi Lapas Kediri dalam perkemahan ini menunjukkan komitmen nyata terhadap pelaksanaan pembinaan yang humanis, terarah, dan berkelanjutan. Kalapas Solichin menegaskan bahwa pembinaan karakter menjadi fondasi utama dalam menciptakan warga binaan yang siap kembali ke masyarakat sebagai individu yang produktif dan bertanggung jawab.
Melalui kegiatan ini, diharapkan para WBP tidak hanya mendapatkan pengalaman baru, tetapi juga semangat untuk memperbaiki diri dan mempersiapkan kehidupan pasca-pembebasan. Lapas Kediri percaya bahwa setiap individu berhak mendapatkan kesempatan kedua, dan pembinaan yang tepat adalah kunci untuk perubahan nyata.




