Berita

Sarasehan Bareng Pak Lek Imam, Serap Aspirasi Warga di Kelurahan Campurejo

KEDIRI – Upaya menyerap aspirasi masyarakat untuk mendukung percepatan pembangunan di Kota Kediri terus dilakukan para anggota DPRD. Salah satunya datang dari Fraksi Partai Golkar, Imam Wihdan Zarkasyi, yang memilih sarasehan sebagai sarana utama bertemu langsung dengan warga. Melalui forum ini, ia berharap aspirasi bisa didengar tanpa batasan formalitas.

Menurut Imam, forum tatap muka jauh lebih efektif ketimbang rapat resmi di gedung dewan. “Dengan sarasehan seperti ini, saya bisa langsung mendengar keluhan dan kebutuhan masyarakat tanpa sekat,” ujar politisi yang akrab disapa Pak Lek Imam saat menghadiri kegiatan sarasehan di Kelurahan Campurejo, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri. Kegiatan tersebut dihadiri sekitar 100 anggota karang taruna, Senin malam (29/9/2025).

Sebagai Ketua Fraksi Golkar DPRD Kota Kediri sekaligus anggota Komisi A, Imam menegaskan komitmennya memperjuangkan pelayanan publik dan transparansi pemerintahan. Ia menyoroti keluhan masyarakat mengenai akses layanan administrasi yang dinilai masih berbelit. “Banyak warga masih mengeluhkan akses layanan administrasi. Itu yang harus kita benahi,” tegasnya.

Dalam kesempatan itu, Imam hadir dengan gaya santai dan berpakaian sederhana. Ia menyebut penampilannya bukan sekadar strategi politik, melainkan bagian dari jati dirinya. “Sejak awal saya ingin hadir sebagai bagian dari masyarakat, bukan sekadar pejabat,” ujarnya. Sikap merakyat inilah yang membuat suasana sarasehan terasa akrab dan terbuka.

Lebih jauh, Imam menekankan bahwa modernisasi pembangunan Kota Kediri harus berpihak pada masyarakat kecil. Menurutnya, modernisasi yang tidak diimbangi pemerataan justru berpotensi menyingkirkan kelompok rentan. “Modernisasi jangan sampai membuat warga kecil tersisih. Kuncinya ada pada pemerataan akses pendidikan, kesehatan, dan ekonomi,” ungkapnya.

Pak Lek Imam juga menaruh perhatian pada peran generasi muda dalam dunia politik. Ia mengajak anak-anak muda agar berani terlibat aktif dalam proses demokrasi, bukan sekadar menjadi penonton. “Kalau anak muda hanya jadi penonton, politik akan jauh dari kepentingan mereka. Harus berani terlibat,” katanya.

Di penghujung sarasehan, Imam menyampaikan harapannya untuk meninggalkan jejak politik yang bermanfaat. “Saya ingin dikenang sebagai wakil rakyat yang benar-benar mendengar dan bekerja untuk masyarakat,” ucapnya dengan penuh keyakinan.

Apresiasi pun datang dari anggota Karang Taruna Tunas Bangsa Kelurahan Campurejo, Dody Setiawan. Ia menilai kehadiran Imam menunjukkan kualitas seorang wakil rakyat yang merakyat. “Pak Imam tidak hanya hadir secara fisik, tapi juga hadir dengan hati. Beliau mau mendengar langsung keluhan kami, sesuatu yang jarang dilakukan pejabat. Bagi kami, ini bukti kepedulian sekaligus teladan bagaimana wakil rakyat seharusnya bersikap,” ungkap Dody. (*)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button