Berita

25 WBP Terima Ijazah Kesetaraan, Mbak Wali Apresiasi Langkah Lapas Kediri

KEDIRI — Sebanyak 25 Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas Kelas IIA Kediri menerima ijazah kesetaraan dalam kegiatan Penyerahan Ijazah Kesetaraan Tahun Ajaran 2024–2025 yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Kota Kediri, Senin pagi (7/7/2025). Acara ini digelar di Aula Ki Hajar Dewantara, Jalan Mayor Bismo 10–12, dan menjadi bagian dari Program Penanganan Anak Tidak Sekolah (ATS) di Kota Kediri.

Acara tersebut dihadiri langsung oleh Wali Kota Kediri, yang akrab disapa Mbak Wali, bersama sejumlah kepala dinas lintas sektor. Kepala Lapas Kelas IIA Kediri juga hadir sebagai bentuk sinergi institusional dalam menanggulangi persoalan ATS, yang menjadi perhatian serius Pemerintah Kota Kediri.

Ke-25 WBP mengikuti kegiatan secara daring melalui aplikasi Zoom dari dalam lingkungan lapas. Meskipun tidak hadir secara fisik, para peserta mengikuti acara dengan antusias bersama lebih dari 200 peserta didik dari berbagai Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) dan Satuan Pendidikan Nonformal (SKB) yang menerima ijazah Paket A, B, dan C.

Para WBP tersebut merupakan siswa aktif dari PKBM Al Rahman, lembaga pendidikan nonformal yang secara rutin hadir di Lapas Kediri untuk memberikan layanan pendidikan kesetaraan. Melalui kerja sama ini, Lapas Kediri menunjukkan komitmennya dalam mendukung penuntasan masalah ATS dan memberikan kesempatan kedua kepada para narapidana untuk menyelesaikan pendidikan formal.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Kediri, Moh. Anang Kurniawan, mengungkapkan bahwa dari total 439 peserta didik dari 11 PKBM dan 1 SKB, sebanyak 25 orang berasal dari Lapas Kediri. Ia memuji konsistensi PKBM Al Rahman sebagai satu-satunya PKBM yang mengajar langsung di dalam lapas. “Kalau PKBM Al Rahman bisa mendatangi Lapas Kediri, mestinya PKBM lain juga bisa,” ujar Anang.

Wali Kota Kediri, Mbak Wali, dalam sambutannya menegaskan pentingnya menekan angka putus sekolah hingga nol demi terwujudnya Kota Kediri yang MAPAN (Makmur, Aman, dan Nyaman). Ia mengajak semua pihak, termasuk keluarga dan lembaga pendidikan, untuk mendorong masyarakat agar tidak malu melanjutkan pendidikan. “Usia bukanlah penghalang untuk kembali bersekolah. Yang penting ada niat dan dukungan,” tuturnya.

Dalam sesi Zoom, Mbak Wali juga menyapa langsung para WBP peserta PKBM. Kalapas Kediri melaporkan bahwa dari 25 WBP yang aktif, 9 mengikuti Paket C, 7 Paket B, dan 2 Paket A, sementara 7 lainnya telah bebas melalui program pembebasan bersyarat dan cuti bersyarat. Ia menekankan bahwa pendidikan merupakan bagian penting dari pembinaan kepribadian di dalam lapas dan berperan dalam menurunkan angka ATS.

Sebagai penutup, Wali Kota Kediri menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Lapas Kelas IIA Kediri atas dukungan terhadap pendidikan kesetaraan bagi warga binaan. Ia berharap kerja sama lintas sektor terus diperkuat agar seluruh warga, termasuk mereka yang tengah menjalani pidana, tetap mendapatkan hak pendidikan yang adil, setara, dan bermartabat.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button