Lapas Kelas IIA Kediri Tegaskan Komitmen Total Perangi Narkoba dan Pelanggaran Internal

KEDIRI – Lapas Kelas IIA Kediri kembali mempertegas komitmennya dalam perang melawan narkoba serta segala bentuk pelanggaran di lingkungan Pemasyarakatan. Tekad ini diwujudkan melalui kegiatan Penandatanganan Komitmen Bersama Petugas Pemasyarakatan yang digelar secara serentak di seluruh Indonesia, Senin (20/10/2025). Kegiatan ini menjadi momentum penting untuk memperkuat integritas, disiplin, dan loyalitas seluruh jajaran dalam mewujudkan Pemasyarakatan yang bersih dan bebas dari penyalahgunaan narkoba.
Kegiatan nasional tersebut dipimpin langsung oleh Direktur Jenderal Pemasyarakatan (Dirjenpas) Mashudi, dan diikuti secara daring oleh seluruh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemasyarakatan di Indonesia. Mulai dari Lapas, Rutan, LPKA hingga Bapas turut serta menandatangani dokumen komitmen bersama. Di Lapas Kediri sendiri, seluruh pejabat struktural dan staf hadir di aula utama, mengikuti kegiatan dengan penuh semangat, dan menyimak dengan seksama arahan pimpinan pusat mengenai penguatan pengawasan internal serta pencegahan penyalahgunaan narkoba di lingkungan kerja.
Dalam arahannya, Dirjenpas Mashudi menegaskan bahwa perang melawan narkoba tidak boleh hanya menjadi slogan, melainkan harus diwujudkan dalam tindakan nyata di setiap lini. Ia juga menekankan pentingnya menjauhi pungutan liar, menolak praktik penipuan, serta menegakkan etika profesi dengan sungguh-sungguh. “Aman itu mahal, tapi tidak aman itu lebih mahal,” tegas Mashudi, sembari mengingatkan bahwa kepercayaan publik hanya dapat dibangun melalui kejujuran dan konsistensi dalam menjaga integritas.
Mashudi turut menyampaikan apresiasi kepada seluruh Kepala Kantor Wilayah dan Kepala UPT Pemasyarakatan se-Indonesia atas komitmen mereka menjaga keamanan dan integritas lembaga. Ia berharap kegiatan penandatanganan komitmen bersama ini bukan sekadar simbolik, melainkan menjadi tonggak penguatan moral dan etika kerja seluruh jajaran Pemasyarakatan di bawah Kementerian Hukum dan HAM.
Sementara itu, Kepala Lapas Kediri, Solichin, menegaskan bahwa perang melawan narkoba adalah bentuk tanggung jawab moral sekaligus profesional seluruh petugas Pemasyarakatan. “Saya tegaskan, kami bertekad memberantas penyalahgunaan dan peredaran narkoba di lingkungan kerja tanpa toleransi sedikit pun,” ujarnya dengan nada penuh keyakinan.
Lebih lanjut, Solichin juga mengajak seluruh petugas untuk memperkuat solidaritas dan integritas dalam menjalankan tugas. Menurutnya, menjaga marwah institusi bukan hanya tugas pimpinan, melainkan tanggung jawab kolektif seluruh jajaran. “Mari bersama-sama mencegah pungutan liar, menolak praktik penipuan, dan menegakkan etika profesi dengan konsisten. Ini bukan sekadar komitmen di atas kertas, tapi langkah nyata menjaga kepercayaan publik,” tambahnya.
Ia menekankan pentingnya sinergi antarunit kerja dan pengawasan bersama dalam menciptakan lingkungan yang bersih, transparan, dan berintegritas. Menurut Solichin, setiap petugas harus menjadi contoh dalam kedisiplinan dan tanggung jawab, karena dari situlah kepercayaan masyarakat terhadap lembaga Pemasyarakatan tumbuh dan terjaga.
Menutup kegiatan tersebut, Solichin menegaskan kembali kesiapan seluruh jajaran Lapas Kelas IIA Kediri untuk menjadi garda terdepan dalam mewujudkan Pemasyarakatan yang bersih dari narkoba dan barang terlarang. “Kami siap menjaga nama baik institusi bukan dengan kata-kata, tapi dengan tindakan nyata,” tandasnya dengan penuh semangat.




