Polres Batu Terjunkan Puluhan Personel Tangani Longsor di Ngantang, Akses Malang–Blitar Kembali Lancar

KOTA BATU – Hujan deras yang mengguyur wilayah Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang, selama berjam-jam pada Minggu malam (2/11) menyebabkan tanah longsor di kawasan Kampung Sumantoro, Dusun Sekar, Desa Sidodadi. Akibatnya, akses jalan utama Malang–Blitar sempat lumpuh total karena material longsor menimbun seluruh badan jalan.
Menanggapi kejadian tersebut, Polres Batu Polda Jawa Timur bergerak cepat dengan menurunkan puluhan personel gabungan untuk membantu proses pembersihan dan penanganan lokasi bencana. Petugas dibantu oleh BPBD Kabupaten Malang, perangkat desa, serta warga setempat yang turut serta dalam upaya membuka kembali jalur transportasi vital tersebut.
Kapolres Batu AKBP Andi Yudha Pranata melalui Kabag Ops Kompol Anton Wibowo menjelaskan bahwa peristiwa longsor terjadi sekitar pukul 22.30 WIB. “Longsor diduga kuat dipicu oleh curah hujan tinggi yang mengguyur wilayah tersebut selama kurang lebih 10 jam, mulai pukul 10.00 hingga 20.00 WIB,” ujarnya saat meninjau lokasi, Senin (3/11).
Kompol Anton menambahkan, material longsor berupa batu besar dan lumpur menutup total badan jalan dengan dimensi yang cukup besar. Panjang longsoran diperkirakan mencapai 50 meter, dengan tinggi sekitar 25 meter, dan ketebalan material mencapai 2 meter. Kondisi ini membuat kendaraan dari arah Malang menuju Blitar maupun sebaliknya tidak dapat melintas selama beberapa jam.
Selain menimbun badan jalan, longsor juga mengakibatkan kerusakan pada infrastruktur, termasuk beberapa tiang listrik yang ikut terbawa material tanah. “Kami bersyukur tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, namun ada kerugian material yang cukup signifikan. Upaya pembersihan kami lakukan bersama BPBD serta masyarakat setempat,” jelas Kompol Anton.
Dalam operasi pembersihan tersebut, Polres Batu menerjunkan personel dari Satuan Samapta, Satlantas, dan Polsek Ngantang, dibantu oleh perangkat Desa Sidodadi dan warga Dusun Sekar. Mereka bekerja bahu-membahu sejak malam hingga pagi hari untuk mempercepat proses evakuasi material. “Prioritas utama kami adalah membuka akses jalan secepat mungkin demi kelancaran mobilitas warga dan arus logistik,” tambahnya.
Pembersihan material dilakukan secara manual dan menggunakan alat berat yang dikerahkan oleh pemerintah daerah. Petugas juga melakukan pengaturan lalu lintas dan penyekatan kendaraan untuk mencegah kemacetan selama proses evakuasi berlangsung. Meski situasi cukup berat karena medan yang licin dan curam, semangat gotong royong antara aparat dan masyarakat membuat pekerjaan berjalan lancar.
Berkat kerja keras tim gabungan, akses jalan Malang–Blitar akhirnya kembali dibuka dan dapat dilalui kendaraan pada Senin pagi. Kompol Anton menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat dalam penanganan bencana ini. “Dengan semangat kebersamaan dan kesigapan seluruh unsur, jalur vital Malang–Blitar kini sudah pulih. Kami akan terus memantau kondisi sekitar untuk mengantisipasi longsor susulan,” pungkasnya.




