Berita

Kompolnas Apresiasi Sinergi Polri dan KontraS Ungkap Kasus Orang Hilang serta Penemuan Kerangka di Kwitang

Jakarta — Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) memberikan apresiasi tinggi atas kerja sama yang terjalin antara Polri dan Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) dalam mengungkap kasus orang hilang dan penemuan kerangka manusia di gedung Kwitang, Jakarta Pusat, yang terbakar pada akhir Agustus 2025. Kolaborasi ini dinilai menjadi contoh baik dalam penanganan kasus serupa di masa mendatang.

Komisioner Kompolnas Mohammad Choirul Anam menyampaikan apresiasi tersebut dalam konferensi pers di RS Polri, Jakarta Timur, Jumat (7/11/2025). Ia menilai, sinergi antara aparat kepolisian dan lembaga masyarakat sipil menjadi kunci dalam menemukan titik terang kasus orang hilang. “Kami dari Kompolnas memberikan apresiasi yang tinggi atas kerja sama Polda Metro Jaya dan KontraS, sehingga tahapan-tahapan untuk memastikan pencarian orang hilang itu ada,” ujar Anam.

Menurutnya, keberhasilan pengungkapan kasus ini menunjukkan bahwa pendekatan kolaboratif antara lembaga negara dan masyarakat sipil dapat menghasilkan proses penyelidikan yang lebih akuntabel dan transparan. “Kalau tadi diterangkan oleh Polda Metro Jaya oleh Pak Wadir, sekian kali bertemu, sekian kali koordinasi, sekian kali berbagi informasi, termasuk juga informasi kesaksian dan rekam jejak digital, ini menunjukkan suatu proses yang akuntabel,” tegasnya.

Anam menambahkan, Kompolnas juga berkoordinasi secara intens dengan tim penyidik Polda Metro Jaya serta pihak KontraS. Langkah ini dilakukan untuk memastikan seluruh proses penyelidikan berjalan maksimal dan sesuai aturan hukum. Ia mengapresiasi kedua pihak yang terbuka dalam berbagi data dan informasi digital yang berkontribusi besar dalam mengungkap keberadaan korban.

“Kami juga berkomunikasi dengan Polda Metro Jaya dan rekan-rekan KontraS untuk memastikan bahwa prosesnya berjalan sesuai koridor hukum. Berbagi informasi dan jejak digital itu menjadi catatan penting dalam sejarah pencarian orang hilang. Tidak banyak, bahkan di dunia, ada kerja sama baik seperti ini,” ungkap Anam.

Lebih lanjut, Anam menjelaskan bahwa dirinya mengikuti secara langsung proses pencarian orang hilang pasca peristiwa kebakaran di Kwitang pada akhir Agustus lalu. Ia juga mengonfirmasi hasil identifikasi kerangka manusia yang ditemukan di lokasi kejadian setelah menerima laporan dari tim forensik Polri. “Kami tahu persis bagaimana proses pencarian ini berlangsung, dan beberapa hari lalu kami menerima informasi diketemukannya kerangka. Kini hasilnya telah diumumkan oleh Puslabfor,” jelasnya.

Kompolnas menyambut baik hasil identifikasi DNA yang berhasil memberikan kepastian bagi keluarga korban. Dua kerangka manusia yang ditemukan di gedung Kwitang dipastikan identik dengan DNA milik keluarga M. Farhan Hamid dan Reno Syahputeradewo, dua orang yang sebelumnya dilaporkan hilang. “Momen ini yang paling penting, kepastian bahwa orang yang dinyatakan hilang kini telah ditemukan. Kepastian itu sangat berarti bagi keluarga,” ujar Anam.

Selain memberikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat, Kompolnas juga menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban. Anam mengajak masyarakat turut mendoakan agar kedua almarhum mendapatkan tempat terbaik di sisi Tuhan. “Mari kita bersama-sama mendoakan agar keluarga korban diberi ketabahan, dan almarhum mendapatkan tempat yang terbaik,” tuturnya.

Diketahui, dua kerangka yang ditemukan di lokasi kebakaran diterima dalam dua kantong jenazah, bernomor 0080 dan 0081. Berdasarkan pemeriksaan gigi serta uji DNA yang dilakukan oleh Karo Labdokkes Polri Brigjen Sumy Hastry Purwanti, hasilnya menunjukkan kecocokan identik dengan sampel DNA dari keluarga dua korban hilang tersebut. Temuan ini sekaligus menutup teka-teki panjang kasus orang hilang yang menjadi perhatian publik selama beberapa bulan terakhir.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button