Berita

Polri Pertegas Peran Aktif Dalam Astacita Pada Topping Off Sekolah, Peresmian Masjid dan Peletakan Batu Pertama Rumah Ibadah di SMA Kemala Taruna Bhayangkara

JAKARTA — Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) kembali menegaskan komitmennya dalam mendukung program Astacita Presiden Prabowo Subianto, khususnya dalam percepatan pembangunan sumber daya manusia (SDM) unggul menuju Indonesia Emas 2045. Komitmen tersebut tercermin dalam kegiatan pembangunan di SMA Kemala Taruna Bhayangkara (KTB), yang pada Rabu (12/11/2025) melaksanakan topping off Academic Center dan Library, peresmian Masjid An-Nahdah Suhanda, serta peletakan batu pertama rumah ibadah lintas agama. Seluruh rangkaian kegiatan dipimpin langsung oleh Wakapolri Komjen Pol Prof. Dr. Dedi Prasetyo.

Dalam sambutannya, Wakapolri Komjen Pol Dedi Prasetyo menegaskan bahwa SMA KTB bukan sekadar lembaga pendidikan, melainkan pusat pembinaan karakter bagi generasi penerus bangsa. “Keberadaan sekolah ini bukan hanya tempat pendidikan, tetapi juga pusat pembentukan karakter yang menjadi fondasi utama dalam membentuk generasi unggul, berakhlak, dan berdaya saing global,” ujarnya. Ia menegaskan pentingnya pembangunan karakter sebagaimana ditekankan oleh tokoh-tokoh dunia seperti Amartya Sen dan Martin Luther King Jr., serta mencontohkan sistem pendidikan karakter di Jepang dan Singapura.

Lebih lanjut, Wakapolri menyoroti pentingnya kualitas manusia sebagai faktor penentu kemajuan bangsa. “Sumber daya alam yang melimpah tidak akan berarti banyak jika tidak dikelola oleh sumber daya manusia yang mumpuni. Di sinilah pentingnya menyiapkan generasi yang mampu membawa Indonesia melakukan lompatan besar menjadi negara maju,” tegasnya. Ia juga mencontohkan Singapura, yang meski memiliki keterbatasan sumber daya alam, mampu menjadi negara maju berkat kualitas manusianya.

Dalam konteks global, Komjen Dedi mengungkapkan data jumlah mahasiswa luar negeri sebagai gambaran mutu SDM dunia. “Hampir 134.000 mahasiswa asal Tiongkok belajar di Harvard dan kampus top di Amerika. India mengirim 90.000, Vietnam 30.000, sedangkan Indonesia masih di bawah 10.000. Data ini menjadi cermin bahwa kita perlu mempercepat pembangunan sekolah unggulan sebagaimana menjadi perhatian utama Presiden Prabowo,” paparnya.

Wakapolri pun menyampaikan rasa syukur atas kesempatan Polri membangun SMA Kemala Taruna Bhayangkara sebagai bagian dari dukungan terhadap visi Presiden. “Alhamdulillah, kami dipertemukan dengan Mas Dirgayuza dan Mas Miftah Sabri yang memiliki visi besar dalam dunia pendidikan. Angkatan pertama dengan 120 siswa menjadi kebanggaan kami karena mereka menunjukkan karakter dan potensi luar biasa,” ucapnya. Ia menegaskan pentingnya penanaman 12 karakter kebhayangkaraan sebagai fondasi moral bagi siswa-siswi SMA KTB.

Menyoal penerimaan murid baru tahun depan, Wakapolri memberikan dorongan kuat untuk memperluas jangkauan sekolah unggulan ini. “Animo tahun ini harus kita tingkatkan. Target kita minimal 15.000 pendaftar agar kita bisa menyeleksi bibit unggul yang benar-benar siap menjadi generasi emas Indonesia,” tegasnya dengan optimisme tinggi.

Dari sisi pembangunan fisik, progres SMA KTB menunjukkan hasil menggembirakan. Hingga 10 November 2025, capaian pembangunan telah mencapai 18,796%, melampaui target 18,047%, meski sempat terkendala cuaca dan pasokan material. Wakapolri memastikan seluruh proyek dapat selesai tepat waktu. “Target kita, sekolah ini dapat beroperasi penuh pada Mei 2026. Dengan penyelesaian sesuai jadwal, kita bisa segera menghadirkan layanan pendidikan terbaik bagi putra-putri bangsa,” ujarnya.

Selain pembangunan akademik, kegiatan hari itu juga diisi dengan peresmian Masjid An-Nahdah Suhanda, yang mampu menampung hingga 976 jemaah. Masjid ini diharapkan menjadi pusat pembinaan spiritual bagi siswa, tenaga pendidik, dan masyarakat sekitar. Tak hanya itu, Polri dan Yayasan Kemala Bhayangkari juga melakukan peletakan batu pertama pembangunan rumah ibadah lintas agama yang meliputi gereja Katolik, gereja Protestan, vihara, dan pura sebagai simbol komitmen terhadap toleransi dan kerukunan antarumat beragama.

Sebagai wujud kepedulian sosial, Polri bersama Yayasan Kemala Bhayangkari turut menyalurkan 1.000 paket bantuan bagi anak yatim dan masyarakat sekitar serta menyerahkan bus sekolah untuk mendukung operasional pendidikan di SMA KTB. Langkah ini menunjukkan bahwa Polri tidak hanya fokus pada aspek keamanan, tetapi juga memiliki perhatian besar terhadap pembangunan sosial dan pendidikan bangsa.

Menutup sambutannya, Wakapolri menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat dalam pembangunan SMA Kemala Taruna Bhayangkara. “Dengan pengabdian yang tulus dan kerja sama yang solid, saya yakin SMA KTB mampu mencetak generasi berkarakter, berprestasi, dan siap menjadi penggerak bangsa menuju Indonesia Emas 2045,” tutupnya. (***)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button