Polri Kerahkan 155 Personel dan Anjing Pelacak Perkuat Operasi SAR Longsor Cibeunying, 21 Warga Tertimbun

CILACAP — Upaya pencarian dan pertolongan korban longsor di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, terus diperkuat oleh jajaran Polri pascabencana yang terjadi Kamis (13/11) malam. Longsor besar yang melanda Dusun Tarukahan dan Dusun Cibuyut itu diawali suara gemuruh dari perbukitan sebelum material tanah menimbun sejumlah rumah warga. Berdasarkan pendataan awal, 21 warga dilaporkan tertimbun pada saat kejadian, sehingga operasi SAR langsung ditingkatkan sejak malam itu.
Polri bersama Pemerintah Kabupaten Cilacap bergerak cepat dengan mendirikan Posko Tanggap Darurat sebagai pusat koordinasi layanan bencana. Posko tersebut menjadi titik utama pendistribusian bantuan, mobilisasi tim SAR, serta pusat informasi terkait perkembangan pencarian. Keberadaan posko sangat vital mengingat banyak warga kehilangan tempat tinggal dan membutuhkan layanan darurat.
Sejak malam kejadian, Polri juga mengaktifkan rumah sakit darurat beserta area layanan medis cepat untuk warga yang terluka atau mengalami gangguan kesehatan akibat longsor. Tenda-tenda pengungsian didirikan untuk menampung warga terdampak, sementara tim trauma healing diterjunkan untuk memberikan dukungan psikologis kepada keluarga korban dan warga selamat yang mengalami tekanan emosional berat.
Kapolresta Cilacap mengungkapkan bahwa jajaran kepolisian telah berada di lokasi bencana sejak awal dan langsung berkoordinasi dengan BPBD Provinsi dan Kabupaten, Basarnas, serta perangkat desa setempat. Karena kondisi gelap dan tanah sangat tidak stabil, pencarian sempat dibatasi pada malam hari. Operasi kemudian kembali dilanjutkan pada pagi harinya sekitar pukul 07.00 WIB dengan metode pencarian manual dan observasi lapangan secara cermat.
Untuk mempercepat pencarian, Polri mengerahkan total 155 personel yang terdiri dari 125 personel Polresta Cilacap dan 30 personel Brimob. Selain itu, 4 anjing pelacak (K9) diterjunkan untuk membantu mendeteksi kemungkinan titik keberadaan korban di bawah timbunan tanah. Penggunaan alat berat masih terkendala kondisi tanah yang sangat tebal dan labil, sehingga tim masih mengandalkan peralatan manual seperti cangkul dan senso.
Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Trunoyudo Wisnu Andiko, S.I.K., menegaskan bahwa Polri bekerja maksimal dalam misi kemanusiaan ini. Ia menyatakan bahwa seluruh personel diterjunkan dengan penuh dedikasi, menggabungkan kekuatan pencarian, dukungan K9, serta penanganan psikologis terhadap keluarga korban. Menurutnya, keselamatan warga dan tim SAR menjadi prioritas utama dalam operasi tersebut.
Perkembangan terbaru menunjukkan bahwa pada pukul 10.45 WIB, tim berhasil menemukan satu korban bernama Yuni dari Dusun Tarukahan, yang sebelumnya masuk daftar hilang. Dengan ditemukannya korban tersebut, jumlah warga yang masih dalam pencarian tersisa 20 orang. Proses pencarian masih berlangsung intensif, namun tim tetap berhati-hati karena kondisi tanah masih labil dan dikhawatirkan terjadi longsor susulan.
Polri mengimbau warga sekitar untuk tetap menjauhi area tebing dan lereng yang berpotensi runtuh serta mengikuti seluruh arahan petugas di lapangan. Operasi SAR akan terus dilanjutkan sepanjang hari dengan dukungan penuh dari Polri, BPBD, Basarnas, TNI, relawan SAR, dan pemerintah daerah hingga seluruh korban berhasil ditemukan.




