Polresta Malang Kota Gandeng Guru dan Sekolah Perkuat Pendidikan Karakter, Cegah Perundungan Lewat Nobar “Cyberbullying”

KOTA MALANG — Polresta Malang Kota Polda Jawa Timur terus memperkuat komitmennya dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang aman dan sehat bagi siswa. Salah satu upaya strategis dilakukan melalui ajakan kepada para guru dan kepala sekolah untuk memperkuat Pendidikan Karakter sebagai benteng utama dalam mencegah praktik perundungan atau bullying di lingkungan sekolah.
Kegiatan ini diwujudkan melalui nonton bareng (nobar) film berjudul “Cyberbullying”, yang diselenggarakan atas kolaborasi antara Polresta Malang Kota dan Dinas Pendidikan. Film ini merupakan karya bersama Pemuda Pelopor Kota Malang dan pelaku industri hiburan yang telah mendapat apresiasi dari Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo karena sarat nilai edukatif.
Kasat Binmas Polresta Malang Kota, AKP Liliek Isti Setyaningsih, menyampaikan bahwa kegiatan ini adalah bagian dari kampanye untuk mencegah dampak negatif bullying, termasuk bentuk perundungan siber yang kini semakin marak. Ia menegaskan pentingnya Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) guna menciptakan generasi muda yang beretika dan berempati.
“Bullying dapat meninggalkan trauma mendalam, terlebih jika terjadi dalam bentuk siber yang sulit terlacak dan terus membayangi korban,” ujar AKP Liliek, Kamis (24/7). “Kami ingin sekolah menjadi tempat yang aman, bukan sumber ketakutan.”
Menurutnya, kolaborasi antara sekolah, keluarga, dan masyarakat sangat dibutuhkan untuk mendeteksi dan mencegah perilaku menyimpang di kalangan siswa sejak dini. Guru dan orang tua diharapkan tidak hanya menjadi pengajar dan pengasuh, tetapi juga pendamping yang aktif mendengarkan dan memahami kondisi anak-anak.
Sementara itu, Kapolresta Malang Kota Kombes Pol Nanang Haryono dalam pernyataan terpisah menegaskan bahwa Polresta Malang Kota mendukung penuh penguatan karakter siswa. Ia menuturkan bahwa Polri melalui Unit PPA Satreskrim dan jajaran Bhabinkamtibmas akan terus hadir di tengah pelajar, memberikan edukasi dan pembinaan secara berkala.
“Sinergi antara Polri, pendidik, keluarga, dan masyarakat adalah kunci utama menciptakan generasi bebas kekerasan, berdaya saing, dan siap menjadi agen perubahan,” jelas Kombes Nanang.
Ia menambahkan bahwa film “Cyberbullying” diharapkan bisa menjadi media refleksi dan pembelajaran bagi semua pihak agar lebih peka terhadap isu kekerasan verbal dan non-verbal, terutama yang terjadi di ruang digital yang sulit diawasi.
Kegiatan nobar ini turut dihadiri oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Malang, Sekretaris Daerah yang mewakili Wali Kota Malang, seluruh Kepala Sekolah, perwakilan Guru Bimbingan Konseling (BK), para pengajar, serta sejumlah Bhabinkamtibmas Polsek jajaran. Langkah preventif ini menunjukkan bahwa penanganan perundungan bukan hanya tugas guru atau kepolisian saja, tetapi tanggung jawab kolektif seluruh elemen bangsa.




