Ka SPN Polda Jatim Tekankan Doktrin Polri sebagai Pedoman Hidup Insan Bhayangkara

MOJOKERTO – Suasana khidmat, penuh disiplin, dan sarat makna menyelimuti Lapangan Catur Prasetya, Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Jawa Timur pada Rabu (13/8/2025) pagi. Di bawah cahaya matahari yang hangat dan langit cerah khas Mojokerto, sebanyak 247 siswa Pendidikan Pembentukan Bintara (Diktukba) Polri Tahun Anggaran 2025 berdiri tegap, siap mengikuti apel pagi. Kehadiran mereka mencerminkan semangat dan tekad kuat untuk ditempa menjadi abdi negara yang berintegritas.
Apel pagi tersebut dipimpin langsung oleh Kepala SPN Polda Jatim, Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) Agus Wibowo, S.I.K., seorang perwira menengah yang dikenal tegas namun penuh pembinaan. Tampil dengan seragam lengkap dan Tiga Melati di pundak, kehadiran Kombes Pol Agus memberikan aura motivasi yang kuat bagi para siswa. Sorot matanya tajam namun penuh keyakinan, seakan ingin menegaskan bahwa pendidikan di SPN bukan sekadar formalitas, melainkan sebuah proses pembentukan jati diri sebagai insan Bhayangkara sejati.
Salah satu momen paling sakral dalam apel tersebut adalah ketika tiga siswa perwakilan maju ke depan pasukan. Dengan langkah tegap dan suara lantang, mereka mengucapkan tiga doktrin utama Polri: Tribrata, Catur Prasetya, dan Janji Siswa. Ucapan mereka bergema di seluruh lapangan, menciptakan suasana yang menggetarkan hati. Bagi para siswa, ini bukan hanya rutinitas, melainkan momentum untuk meneguhkan komitmen moral sebagai calon pengemban amanah rakyat.
Dalam amanatnya, Kombes Pol Agus Wibowo menekankan makna mendalam dari doktrin yang baru saja diucapkan. Menurutnya, Tribrata, Catur Prasetya, dan Janji Siswa bukan sekadar rangkaian kalimat yang wajib dihafal demi kelulusan. “Doktrin ini adalah napas, jiwa, dan pedoman fundamental. Setiap insan Bhayangkara harus menanamkannya dalam hati, menghidupkannya dalam sikap, dan menjadikannya landasan setiap keputusan,” tegasnya.
Ia mengibaratkan doktrin Polri sebagai pagar moral sekaligus kompas yang akan menuntun langkah para calon Bintara Polri. Kombes Pol Agus mengingatkan bahwa di lapangan nanti, tantangan tugas tidak hanya datang dari sisi teknis, tetapi juga dari dilema moral dan etika. Pemahaman mendalam terhadap doktrin, katanya, akan membantu setiap anggota Polri untuk tetap berada di jalur yang benar, sekaligus menjaga kepercayaan masyarakat.
Lebih jauh, perwira lulusan Akademi Kepolisian tahun 1995 ini mengingatkan para siswa agar tidak hanya berfokus pada kemampuan teknis dan taktis kepolisian, seperti penguasaan prosedur hukum, keterampilan beladiri, atau teknik penyelidikan. “Yang kita butuhkan adalah insan Bhayangkara yang profesional, modern, dan humanis. Polisi yang mahir dalam keterampilan, terpuji dalam perilaku, patuh hukum, serta unggul dalam kualitas sumber daya manusia,” ujarnya. Menurutnya, kombinasi kemampuan teknis dan moralitas yang kuat adalah kunci untuk mewujudkan sosok polisi yang dicintai rakyat.
Kegiatan apel pagi tersebut juga menjadi ajang penegasan komitmen lembaga pendidikan dalam mencetak lulusan yang berkarakter. Turut hadir dalam acara tersebut Wakil Kepala SPN Polda Jatim, AKBP Dody Indra Eka Putra, S.I.K., M.H., Kepala Korps Siswa (Kakorsis) AKBP Agung Setyono, S.S., M.H., beserta seluruh jajaran pengasuh. Kehadiran para pejabat utama ini menunjukkan keseriusan dan keterlibatan penuh jajaran SPN Polda Jatim dalam mengawal proses pendidikan dari awal hingga akhir.
Acara ditutup dengan doa bersama, memohon keselamatan dan kelancaran proses pendidikan, sekaligus harapan agar seluruh siswa dapat menyelesaikan pelatihan dengan baik dan menjadi kebanggaan institusi. Semangat yang terpancar dari wajah para siswa menunjukkan bahwa pesan Ka SPN Polda Jatim bukan hanya masuk ke telinga, tetapi juga mulai tertanam dalam hati. Dari Lapangan Catur Prasetya inilah diharapkan akan lahir generasi Bhayangkara baru yang siap melangkah ke tengah masyarakat dengan dedikasi, integritas, dan keberanian.




