Berkat Anjing Unit K-9, Identitas Korban Mutilasi Pacet Mojokerto Berhasil Terungkap

MOJOKERTO – Misteri identitas korban mutilasi di kawasan Pacet, Mojokerto akhirnya berhasil terkuak berkat kejelian anjing pelacak Unit K-9 Polsatwa Ditsamapta Polda Jatim. Anjing jenis Labrador tersebut menjadi kunci dalam menemukan potongan telapak tangan kanan korban yang sebelumnya luput dari penyisiran manual aparat dan relawan.
Kapolres Mojokerto, AKBP Ihram Kustarto melalui Kasi Humas Polres Mojokerto, Iptu Suyanto, menjelaskan bahwa potongan tubuh korban tersebar di area semak-semak Dusun Pacet Selatan, Desa/Kecamatan Pacet dengan radius sekitar 200 meter. Kondisi lokasi yang terjal membuat proses pencarian sangat sulit dan membutuhkan dukungan penuh dari tim K-9.
“Setelah dilakukan penyisiran bersama, kami terjunkan anjing pelacak jenis Labrador. Pada Sabtu (6/9), anjing tersebut berhasil menemukan potongan telapak tangan kanan korban yang justru menjadi kunci pengungkapan identitas,” terang Iptu Suyanto, Minggu (7/9/2025).
Potongan telapak tangan itu langsung dibawa ke rumah sakit untuk diperiksa tim Inafis Satreskrim Polres Mojokerto. Meski mengalami kerusakan cukup parah pada ibu jari dan jari tengah akibat sayatan, tim akhirnya berhasil memindai sidik jari menggunakan sistem Mambis. Dari sinilah identitas korban mulai terungkap.
Menjelang magrib, hasil pemindaian mengarah pada identitas akurat. Polisi segera melakukan pengecekan ke keluarga korban untuk memastikan kebenaran data tersebut. “Sekitar pukul 19.00 WIB, identitas korban dapat dipastikan,” ungkap Iptu Suyanto.
Korban mutilasi diketahui bernama TAS (25), seorang perempuan asal Desa Made, Kecamatan Lamongan. Korban merupakan lulusan Universitas Trunojoyo Madura (UTM) jurusan Manajemen. Meskipun lahir di Pacitan, sehari-hari TAS tinggal bersama pacarnya di sebuah kos di kawasan Lakarsantri, Surabaya. Hubungan asmara keduanya disebut sudah berlangsung sekitar lima tahun.
“Informasi dari keluarga korban tidak terlalu banyak karena korban jarang berkomunikasi dengan keluarganya. Namun kami sudah mengantongi identitas pacarnya dan hal itu akan menjadi bahan pendalaman lebih lanjut,” tambah Iptu Suyanto.
Sebelumnya, hasil penyisiran polisi dan relawan menemukan total 65 potongan jasad manusia. Rinciannya, 63 potongan berupa jaringan otot, lemak, kulit kepala, dan rambut, dengan ukuran rata-rata 17×17 cm. Dua potongan lainnya berupa telapak kaki kiri berukuran 21×9 cm serta pergelangan tangan kanan berukuran 16×10 cm. Penemuan mengerikan ini pertama kali terungkap oleh warga yang sedang mencari rumput di sekitar lokasi.
Dengan keberhasilan ini, pihak kepolisian kini fokus menelusuri motif, pelaku, serta hubungan korban dengan lingkungannya. Identitas yang sudah dikantongi diharapkan menjadi pintu masuk utama dalam mengungkap kasus mutilasi sadis yang mengguncang Mojokerto dan sekitarnya.




