Ratusan Personel Polresta Sidoarjo Dikerahkan Bersihkan Puing Ponpes Al Khoziny

SIDOARJO – Upaya pencarian korban robohnya bangunan di Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, terus dilakukan memasuki hari kelima, Jumat (3/10). Proses evakuasi kali ini melibatkan alat berat serta ratusan personel gabungan dari Polresta Sidoarjo dan Brimob Polda Jatim yang berjibaku membersihkan tumpukan material bangunan.
Kapolresta Sidoarjo, Kombes Pol Christian Tobing, menjelaskan bahwa pihaknya telah mengerahkan 208 personel untuk membantu penanganan pasca-peristiwa robohnya bangunan tersebut. Personel diprioritaskan untuk mempercepat evakuasi dengan membagi tugas di beberapa titik area reruntuhan.
“Anggota sudah kita plotting untuk membantu mempercepat evakuasi. Namun, dalam pelaksanaannya tetap kita lakukan dengan hati-hati karena yang utama adalah keselamatan dan kemanusiaan,” ujar Kombes Tobing.
Ia menambahkan, kolaborasi dari berbagai pihak diharapkan mempercepat pengangkatan puing material sehingga akses pencarian korban semakin terbuka. Menurutnya, setiap langkah evakuasi dilakukan penuh kewaspadaan agar tidak menimbulkan risiko tambahan di lokasi kejadian.
Sementara itu, proses identifikasi korban terus dijalankan oleh tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Timur. Tim DVI bekerja secara intensif untuk memastikan identitas para korban yang ditemukan di lokasi kejadian.
Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Jules Abraham Abast, bersama Kabiddokkes Polda Jatim, Kombes Pol. Dr. dr. Mohammad Khusnan Marzuki, serta Kasubbid Dokpol Biddokkes Polda Jatim, AKBP dr. Adam Bimantoro, merilis perkembangan evakuasi pada Jumat malam (3/10).
Dalam keterangan resminya, disebutkan bahwa hingga hari kelima, pihaknya telah menerima delapan kantong jenazah dari lokasi reruntuhan untuk kemudian dilakukan proses identifikasi. Dari jumlah tersebut, lima jenazah telah melalui tahap identifikasi, meski masih membutuhkan pendalaman lebih lanjut untuk memastikan identitas secara lengkap.
Hingga kini, proses evakuasi masih terus dilakukan dengan melibatkan tim gabungan dari kepolisian, TNI, relawan, hingga masyarakat sekitar. Semua pihak berharap, pencarian dapat segera menemukan seluruh korban dan tahap identifikasi bisa rampung secepatnya, sehingga keluarga yang ditinggalkan memperoleh kepastian dan dapat segera melakukan prosesi pemakaman dengan layak.




