Berita

Ekspektasi Enam Bulan ke Depan Semakin Cerah, Keyakinan Konsumen Kediri Menguat: Tanda Optimisme Ekonomi Terjaga

Kediri – Optimisme masyarakat terhadap kondisi ekonomi di Kota Kediri menunjukkan tren menguat. Berdasarkan hasil Survei Konsumen Bank Indonesia (BI) pada September 2025, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) tercatat sebesar 120,67, berada di atas level optimis (>100) dan meningkat dibanding bulan sebelumnya. Angka tersebut menjadi indikasi kuat bahwa kepercayaan masyarakat terhadap prospek ekonomi ke depan terus membaik.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kediri, Yayat Cadarajat, menjelaskan bahwa hasil survei ini menjadi sinyal positif atas daya beli dan ekspektasi ekonomi masyarakat. Menurutnya, peningkatan indeks ini mencerminkan stabilitas ekonomi daerah dan keyakinan publik terhadap keberlanjutan pemulihan ekonomi setelah berbagai tantangan global maupun domestik.

“Hasil survei kami menunjukkan masyarakat Kediri semakin percaya diri terhadap kondisi ekonomi saat ini maupun enam bulan ke depan. Ini menandakan kepercayaan publik terhadap keberlanjutan pemulihan ekonomi terus terjaga,” ujar Yayat.

Peningkatan optimisme masyarakat juga tercermin dari Indeks Kondisi Ekonomi (IKE) yang mencapai 101,67, naik 9,67 poin dibanding Agustus 2025. Kenaikan tersebut didorong oleh faktor pendapatan yang membaik, peningkatan ketersediaan lapangan kerja, serta peningkatan pembelian barang tahan lama seperti peralatan rumah tangga dan elektronik. “Kita melihat aktivitas konsumsi masyarakat, terutama pada kelompok berpengeluaran Rp3–4 juta per bulan, cukup kuat. Sektor industri pengolahan juga memberikan kontribusi positif terhadap peningkatan penghasilan masyarakat,” jelas Yayat.

Selain pendapatan, persepsi masyarakat terhadap lapangan kerja juga menunjukkan tren positif. Hal ini sejalan dengan bergulirnya sejumlah proyek strategis di wilayah Kediri, antara lain pembangunan akses tol menuju Bandara Dhoho, serta revitalisasi jalan dan trotoar di kawasan Stasiun Kota Kediri. Proyek-proyek tersebut memberikan efek ganda terhadap penciptaan lapangan kerja dan peningkatan aktivitas ekonomi masyarakat sekitar.

Sementara itu, Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) juga mencatatkan peningkatan signifikan menjadi 139,67, naik 6,67 poin dari bulan sebelumnya. Seluruh komponen penyusunnya berada di zona optimis: ekspektasi penghasilan di angka 145,00, lapangan kerja 149,00, dan kegiatan usaha 125,00. “Optimisme terhadap masa depan ekonomi didorong oleh meningkatnya ekspektasi penghasilan dan peluang kerja yang terbuka luas. Ini menjadi bukti bahwa masyarakat melihat potensi pertumbuhan ekonomi Kediri semakin baik,” tambah Yayat.

Hasil survei BI Kediri juga menunjukkan perubahan perilaku keuangan yang lebih sehat di kalangan masyarakat. Proporsi pendapatan untuk konsumsi meningkat menjadi 76,37% setelah periode tahun ajaran baru, namun disertai dengan peningkatan rasio menabung (saving to income ratio) menjadi 8,72%, naik dari 7,22% pada bulan sebelumnya. Di sisi lain, rasio utang terhadap pendapatan (debt to income ratio) justru menurun dari 20,99% menjadi 14,91%.

“Kondisi ini menunjukkan daya beli masyarakat tetap terjaga, namun di sisi lain preferensi untuk menabung juga meningkat. Ini pertanda keseimbangan antara konsumsi dan tabungan mulai terbentuk,” tutur Yayat.

Dengan berbagai tren positif tersebut, Bank Indonesia Kediri menilai bahwa optimisme masyarakat terhadap ekonomi lokal masih kuat hingga akhir tahun 2025. Peningkatan konsumsi, proyek infrastruktur strategis, serta geliat usaha lokal menjadi faktor pendorong utama. BI Kediri juga berkomitmen terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah daerah, dunia usaha, dan masyarakat untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

“Kami akan terus memantau dinamika ekonomi daerah dan mendorong sinergi antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat agar momentum pertumbuhan ekonomi Kediri dapat terus berlanjut,” pungkas Yayat.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button