Berita

Polres Situbondo Beri Dukungan Psikologis Korban Runtuhnya Atap Asrama Santri Putri Lewat Trauma Healing

SITUBONDO — Sebagai bentuk kepedulian terhadap korban dan keluarga yang terdampak peristiwa runtuhnya atap asrama santri putri di Kecamatan Besuki, Polres Situbondo Polda Jawa Timur menggelar kegiatan trauma healing di lokasi pondok pesantren setempat. Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Kabag SDM Polres Situbondo, AKP Aryo Pandanaran, S.H., bersama tim konselor dari Polres Situbondo.

Program pendampingan psikologis ini diikuti oleh para santri, keluarga korban, serta pengurus pondok pesantren yang turut merasakan dampak emosional akibat musibah tersebut. Melalui kegiatan ini, kepolisian berupaya memberikan dukungan moral dan spiritual agar para korban dapat segera pulih dari tekanan psikologis yang mereka alami.

Menurut AKP Aryo Pandanaran, kegiatan trauma healing ini merupakan langkah nyata kepolisian untuk membantu masyarakat tidak hanya dalam aspek keamanan, tetapi juga dalam pemulihan mental dan emosional pasca-bencana. “Kami ingin hadir bukan hanya dalam sisi penanganan hukum dan keamanan, tetapi juga memberikan dukungan kemanusiaan. Pendampingan psikologis ini penting agar korban dan keluarga bisa pulih secara mental dan emosional,” ujarnya, Senin (03/11).

Dalam pelaksanaannya, para konselor memberikan ruang bagi korban dan keluarga untuk menyalurkan perasaan duka, rasa takut, dan kecemasan mereka. Melalui sesi berbagi cerita, konseling personal, hingga doa bersama, para peserta tampak mulai terbuka dan menunjukkan perubahan emosi ke arah positif.

Selain itu, tim konselor juga menerapkan metode spiritual healing dengan memperkuat ketahanan iman serta menumbuhkan kembali semangat hidup para santri dan keluarga. Pendekatan ini dinilai efektif karena memberikan kekuatan batin bagi peserta untuk menerima dan menghadapi kenyataan dengan lebih tabah.

Kegiatan ini tidak hanya berfokus pada penanganan emosional jangka pendek, tetapi juga membekali peserta dengan keterampilan mengelola stres atau coping skill. Melalui teknik ini, korban dan keluarga diharapkan mampu mengendalikan rasa cemas serta mengembalikan rutinitas kehidupan mereka secara perlahan.

Suasana kegiatan berlangsung hangat dan penuh empati. Sejumlah keluarga korban tampak terharu dan mengaku merasa lebih tenang setelah mendapatkan perhatian dan dukungan langsung dari pihak kepolisian. “Kami merasa tidak sendiri. Terima kasih kepada pihak kepolisian yang sudah datang dan peduli pada kami,” ujar salah satu anggota keluarga korban dengan mata berkaca-kaca.

Melalui kegiatan trauma healing ini, Polres Situbondo Polda Jatim menegaskan komitmennya untuk selalu hadir di tengah masyarakat, tidak hanya dalam penegakan hukum dan keamanan, tetapi juga dalam pemulihan psikologis warga pasca-musibah. Langkah ini sekaligus menunjukkan wajah humanis Polri yang senantiasa mengedepankan empati dan kemanusiaan dalam setiap tindakan pelayanan kepada masyarakat.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button