Operasi Patuh Semeru 2025 Polresta Sidoarjo Berhasil Tekan Kecelakaan Hingga 62 Persen
Operasi Patuh Semeru 2025 oleh Polresta Sidoarjo sukses menurunkan angka kecelakaan sebesar 62 persen, menjadi bukti nyata efektivitas upaya tertib lalu lintas

SIDOARJO – Polresta Sidoarjo Polda Jawa Timur mencatat keberhasilan signifikan dalam menekan angka kecelakaan lalu lintas melalui pelaksanaan Operasi Patuh Semeru 2025. Operasi yang berlangsung selama dua pekan, mulai 14 hingga 27 Juli 2025 ini, berhasil menurunkan jumlah kecelakaan hingga 62,85 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Kabag Ops Polresta Sidoarjo, Kompol M. Irfan, dalam konferensi pers pada Senin (28/7/2025) menyampaikan bahwa keberhasilan tersebut tidak lepas dari kombinasi strategi preemtif, preventif, dan represif yang diterapkan selama operasi berlangsung. Polisi aktif memberikan penyuluhan tentang keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas (Kamseltibcarlantas) kepada masyarakat baik secara langsung maupun melalui media massa dan media sosial.
“Melalui Operasi Patuh Semeru 2025, kami harapkan masyarakat semakin sadar akan pentingnya budaya tertib berlalu lintas. Hal ini terbukti efektif dalam menekan angka kecelakaan lalu lintas di wilayah Sidoarjo,” ujar Kompol M. Irfan.
Selain penyuluhan dan sosialisasi, Polresta Sidoarjo juga gencar melakukan penindakan terhadap pelanggaran lalu lintas. Menurut data yang dipaparkan, jumlah total pelanggaran yang ditindak selama operasi mencapai 38.272 kasus. Dari jumlah tersebut, penindakan dilakukan melalui berbagai metode, seperti tilang manual, ETLE statis, dan ETLE mobile.
Pada tahun 2025 ini, tilang ETLE statis tercatat hanya 20 kasus, menurun drastis dibandingkan 2024 yang mencapai 1.757 kasus. Sementara tilang ETLE mobile meningkat signifikan dari 184 kasus pada 2024 menjadi 1.477 pada 2025. Tilang manual juga mengalami kenaikan dari 8.781 pelanggaran menjadi 11.425, atau naik sebesar 30,11 persen.
Selain itu, tindakan berupa teguran pun meningkat signifikan dari 12.198 kasus pada 2024 menjadi 25.350 teguran di tahun 2025. “Angka-angka ini menunjukkan peningkatan pengawasan dan penegakan hukum di lapangan,” tambah Kompol M. Irfan.
Dampak dari intensitas penegakan hukum dan edukasi kepada masyarakat terlihat jelas dalam penurunan jumlah kecelakaan. Bila pada 2024 tercatat 35 kejadian laka lantas selama operasi, maka pada 2025 ini hanya terjadi 13 kejadian. Penurunan sebanyak 22 kejadian ini setara dengan penurunan 62,85 persen.
Menutup konferensi pers, Polresta Sidoarjo bersama sejumlah instansi terkait juga melakukan pemusnahan barang bukti pelanggaran lalu lintas, yakni sebanyak 305 knalpot brong hasil penindakan sejak Januari hingga Juli 2025. Langkah ini merupakan bagian dari komitmen untuk menciptakan ketertiban dan kenyamanan berlalu lintas di wilayah hukum Polresta Sidoarjo.




