Siswa Diktukba SPN Polda Jatim Bantu Petani Kediri Bangun Akses Jalan, Bukti Kepedulian Nyata terhadap Masyarakat

KEDIRI – Semangat pengabdian dan kepedulian sosial ditunjukkan para siswa Pendidikan Pembentukan Bintara (Diktukba) Polri T.A. 2025 Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Jawa Timur. Dalam program Live In, para calon anggota Polri ini tidak hanya belajar di ruang kelas, tetapi juga turun langsung ke tengah masyarakat untuk memberi manfaat nyata.
Kegiatan berlangsung di Dusun Mulyoasri, Desa Tulungrejo, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri. Di lokasi tersebut, para siswa turut membantu warga membangun Talud Penahan Tanah (TPT) yang menjadi akses utama bagi para petani, Rabu (5/11/2025). Upaya ini dilakukan sebagai bentuk sinergi antara aparat kepolisian dan masyarakat dalam mempercepat pembangunan infrastruktur desa.
Program Live In ini sendiri dirancang agar para siswa dapat beradaptasi dan berinteraksi dengan kehidupan sosial masyarakat. Sebelum diterjunkan ke lapangan, mereka terlebih dahulu menerima pengarahan dari Kapolres Kediri, AKBP Bramastyo Priaji, S.H., S.I.K., M.Si., yang disampaikan oleh Kasubag Watpers SDM Polres Kediri, AKP Chardi Kukuh. Dalam arahannya, AKP Chardi menekankan pentingnya empati, kepekaan sosial, dan tanggung jawab moral dalam setiap kegiatan kemasyarakatan.
Setibanya di lokasi, para siswa tidak hanya sekadar hadir. Salah satu siswa, Muhammad Arif Dawam Habibullah, saat menyusuri areal persawahan, mendapati warga tengah bergotong royong membangun talud. Ia pun langsung berinteraksi dengan Kepala Dusun Puhrejo, Ariyadi Wibowo, yang akrab disapa Bowo, untuk memahami kegiatan tersebut.
Bowo menjelaskan bahwa pembangunan talud tersebut sangat penting untuk menunjang aktivitas pertanian warga. “Selama ini, para petani harus memutar jauh karena akses jalan rusak. Akibatnya, distribusi pupuk maupun pengangkutan hasil panen menjadi terhambat,” jelasnya. Penjelasan itu pun menggugah hati Habib untuk segera bertindak.
Tanpa menunggu lama, Habib mengajak rekan-rekannya sesama siswa Diktukba untuk turun tangan membantu warga. Bersama masyarakat setempat, mereka bahu-membahu meratakan tanah, mengaduk semen, hingga memperkuat dinding talud agar tidak mudah terkikis air. Suasana gotong royong terasa hidup, memunculkan semangat kebersamaan antara warga dan calon anggota Polri tersebut.
Ariyadi Wibowo menyampaikan apresiasinya terhadap sikap dan kerja keras para siswa. “Kami sangat berterima kasih atas kehadiran para siswa SPN Polda Jatim. Mereka tidak hanya melihat, tapi langsung bekerja membantu kami. Ini menjadi pengalaman luar biasa bagi warga,” ungkapnya.
Kerja sama tersebut berdampak besar terhadap percepatan pembangunan talud sepanjang 232 meter persegi yang sangat dibutuhkan para petani. Kehadiran siswa Diktukba SPN Polda Jatim menjadi bukti bahwa pengabdian kepada masyarakat bisa dimulai bahkan sejak masa pendidikan.
Melalui kegiatan ini, para siswa tidak hanya mengasah keterampilan sosial dan rasa empati, tetapi juga memperkuat hubungan antara Polri dan masyarakat. Program Live In yang dilaksanakan SPN Polda Jatim membuktikan bahwa pembentukan calon anggota Polri bukan hanya soal fisik dan disiplin, melainkan juga tentang hati dan kepedulian terhadap sesama.
Dengan kontribusi nyata ini, Siswa Diktukba SPN Polda Jatim menunjukkan bahwa mereka siap menjadi garda terdepan dalam mewujudkan Polri yang humanis dan dekat dengan masyarakat. (*)




