Berita

Cegah Karhutla, Polres Probolinggo dan Balai Besar TNBTS Gelar Apel Siaga di Lembah Watangan

Probolinggo – Menghadapi ancaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di musim kemarau, Polres Probolinggo bersama Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) menggelar Apel Siaga Perlindungan Kawasan pada Rabu (6/8/2025). Kegiatan ini berlangsung di Lembah Watangan, Desa Ngadirejo, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, dan diikuti oleh personel gabungan lintas sektor.

Apel siaga ini melibatkan unsur Polri, BPBD, Masyarakat Peduli Api, Polisi Kehutanan (Polhut), Masyarakat Mitra Polhut, hingga mahasiswa kehutanan. Tujuannya adalah sebagai bentuk kesiapsiagaan dan langkah antisipatif terhadap potensi karhutla di kawasan TNBTS yang rawan terjadi selama musim kemarau, terutama pada Agustus hingga Desember 2025.

Kepala Balai Besar TNBTS, Rudijanta Tjahya Nugraha, dalam amanatnya menekankan pentingnya kolaborasi antarinstansi dan masyarakat dalam menjaga kawasan konservasi TNBTS. “Selain memiliki keindahan alam, kawasan TNBTS juga kaya akan keanekaragaman hayati serta budaya lokal yang harus kita lestarikan bersama,” ujarnya.

Rudijanta juga mengapresiasi sinergi yang telah terbentuk antara Polri, BPBD, dan elemen masyarakat lainnya. Ia menyebut bahwa kerja sama tersebut merupakan kekuatan kolektif dalam menjaga fungsi konservasi dan manfaat kawasan TNBTS dari berbagai ancaman lingkungan, termasuk karhutla yang kerap kali dipicu oleh aktivitas manusia.

TNBTS sendiri, lanjut Rudijanta, sejak ditetapkan sebagai taman nasional pada tahun 1982 dan dikukuhkan melalui keputusan Menteri Kehutanan tahun 2005, memiliki tiga tugas utama: perlindungan, pengawetan keanekaragaman hayati, serta pemanfaatan sumber daya alam secara berkelanjutan. “Fungsi ini akan gagal jika kawasan terus terganggu oleh kebakaran dan perusakan,” tegasnya.

Kapolres Probolinggo, AKBP M. Wahyudin Latif, dalam kesempatan yang sama menegaskan pentingnya menjaga keseimbangan fungsi konservasi, lindung, dan produksi di kawasan TNBTS. Ia menyoroti maraknya aktivitas ilegal seperti pencurian, perburuan satwa liar, dan kebakaran yang menjadi tantangan serius.

“Berdasarkan evaluasi tahun 2023, sebagian besar kejadian karhutla disebabkan oleh kelalaian aktivitas wisata. Maka kami mengimbau kepada wisatawan agar patuh terhadap peringatan dan arahan dari petugas. Jangan sampai kawasan ini rusak hanya karena ketidakpedulian kita,” ungkap AKBP Latif.

Apel siaga ini ditutup dengan pemeriksaan peralatan pemadam kebakaran hutan, serta simulasi penanganan karhutla oleh tim gabungan. Kegiatan berlangsung aman, tertib, dan mendapat dukungan penuh dari personel pengamanan Polres Probolinggo. Diharapkan, upaya ini mampu meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan semua pihak dalam menghadapi musim kemarau yang rawan bencana.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button